Thekalimantanpost.com.Raja Hulu Aik Desa Sembilan Domong Sepuluh akan menggelar agenda tahunan Raja Hulu Aik, yakni ritual adat MARUBA, yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 25 – 26 Juni.
Namun, pada tahun 2021 ini, acara MARUBA agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada MARUBA tahun ini diselipkan dengan acara KISAR PESALIN PATIH JAGA PATI DESA SEMBILAN DOMONG SEPULUH, dilanjutkan dengan acara PENGUKUHAN SEMBILAN DOMONG KERAJAAN HULU AIK serta PENGUKUHAN LEMBAGA ADAT PETINGGI MANGKU DANGERI I KECAMATAN SIMPANG DUA.
Karena itu, kegiatan MARUBA tahun ini terdiri dari dua bagian. Pertama, upacara adat MARUBA. Ritual MARUBA diawali dengan ritual adat Pembukaan MARUBA, yang berlangsung di kediaman Raja Hulu Aik, pada Kamis 24 Juni 2021, pukul 19.30 – 24.00 wib. Pada pembukaan MARUBA ini, selain acara ritual, diadakan juga acara begendang dan menari adat.
Keesokan harinya, Jumat, 25 Juni 2021, acara MARUBA diawali dengan serangkaian persiapan. Mulai sari beramu (mencari bahan-bahan untuk ritual adat MARUBA) ke hutan dan mempersiapkan bahan-bahan sesajiannya.
Pelaksanaan ritual adat MARUBA sendiri dijadwalkan pukul 13.00 – 15.30 wib. Ritual adat MARUBA akan diadakan di Ruang Situs Kerajaan Hulu Aik. Pada kesempatan inilah Raja Hulu Aik, Petrus Singa Bansa akan membersikan pusaka Bosi Koling, berupa sebilah keris dan benda pusaka-pusaka Kerajaan Hulu Aik lainnya seperti tongkat rakyat, unggun tembaga, jangka damar, batu udang dan lain-lainnya. Di ruang yang sama, setelah membersihkan barang-barang pusaka, Raja Hulu Aik akan akan menggantikan pakaian pusaka.
Usai membersihkan barang pusaka dan menggantikan pakaian pusaka, dilanjutkan acara ritual BUANG SIAL, di Sungai Krio, pukul 15.30 – 16.30 wib. Pada acara buang sial ini, Raja Hulu Aik memandikan warga di pemandian Raja di Sungai Krio. Saat ritual buang sial ini, Raja Hulu Aik duduk di tangga pemandian yang terbuat dari kayu ulin atau belian, lalu menyiram warga yang mandi dengan maksud hendak membuang segala sialnya.
Usai ritual buang sial, dilanjutkan acara adat TIMANG TANDUK SENGIANG HOLANG, di kediaman Raja Hulu Aik, pukul 16.30 – 18 30 wib. Pada acara ini, Raja Hulu Aik beserta tamu undangan minum tuak di tanduk. Acara adat Timang Tanduk Sengiang Holang ini diiringi musik tradisionak begendan dan tarian adat.
Hari berikutnya, 26 Juni 2021, dilanjutkan acara KISAR PESALIN PATIH JAGA PATI DESA SEMBILAN DOMONG SEPULUH, di kediaman Raja Hulu Aik, pukul 09.00 – 10.00 wib. Pada acara ini, Raja Hulu Aik akan melantik PATIH JAGA BANUA (Alexander Wilyo), dengan gelar PATIH JAGA PATI.
Setelah acara Kisar Pesalin, dilanjutkan ritual PENGUKUHAN LEMBAGA ADAT PETINGGI MANGKU DANGERI I Kecamatan Simpang Dua, di kediaman Raja Hulu Aik, pukul 10.00 – 11.00 wib. Pada acara ini Raja Hulu Aik akan mengukuhkan secara adat para pengurus atau pemangku Lembaga Adat Petinggi Mangku Dangeri I, Kecamatan Simpang Dua.
Usai itu adalah acara puncak MARUBA, yakni acara BAYAR NIAT, di keramat Raja Hulu Aik, pukul 11.00 – 12.00 wib. Pada kesempatan ini, Raja Hulu Aik memberi kesempatan kepada siapapun untuk membayar niatnya secara pribadi.
Acara adat MARUBA kali ini akan dihadiri oleh Bupati Ketapang beserta, Danlantamal XII Pontianak, para domong adat dari Ketapang, Sanggau, Sekadau, Kalimantan Tengah serta para Ketua DAD dan masyarakat adat Kabupaten Ketapang.
Seluruh rangkaian kegiatan dalam MARUBA ini dilaksanakan dengan mengikuti Protokol Kesehan.
Akhirnya, semoga ritual adat MARUBA tahun 2021 ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih positif terhadap pelestarian adat, budaya dan tradisi, khususnya bagi masyarakat adat Dayak di tanah Borne tercinta ini.*ban/kp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *