Thekalimantanpost.com, Ketapang – Berdasarkan informasi yang didapat bahwa keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Agoesdjam Ketapang hampir penuh. Kemudian Thekalimantanpost.com melakukan pemantauan di lapangan ternyata informasi tersebut diduga benar.
Saat dikonfirmasi Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Agoesdjam Ketapang, Dr Feria Kowira membenarkan informasi tersebut. “Ketersedian BOR untuk pasien covid di ruang isolasi hampir terisi penuh,” kata Feria kepada wartawan saat ditemui tempatnya bekerja, Senin (5/7).
Sebab itu pihaknya telah menyiapkan tenda darurat di halaman Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr Agoesdjam. Pihaknya juga telah mendapatkan tenda tambahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang. Tujuannya untuk persiapan menampung jika terjadi lonjakan pasien covid-19 di Ketapang.
“Kami ada bantuan tambahan tenda lagi dari BPBD pada Minggu kemaren. Jadi kita berupaya mengantisipasi sejak dini jika terjadi lonjakan pasien covid di Ketapang. Sehingga kita tetap bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien,” ungkapnya.
Ia memaparkan BOR di tempatnya sebanyak 39 yakni di ruang isolasi ada 29 dan di ruang isolasi UGD RSUD Dr Agoesdjam Ketapang ada 10. Terhadap semua BOR yang tersedia tersebut saat ini terisi hampir 100 persen. Meski demikian untuk UGD RSUD Dr Agoesdjam tetap melayani pasien yang datang dengan menyiapkan tenda darurat.
“Jadi untuk UGD kita tetap akan tangani pasien yang datang. Lantaran telah disiapkan tenda untuk antisipasi membeludaknya kasus,” jelasnya.
Feria menambahkan meski pasien covid-19 di Ketapang mengalami peningkatan. Namun untuk ketersediaan oksigen di RSUD Dr Agoesdjam Ketapang masih mencukupi. “Kalau untuk ketersediaan oksigen di RSUD Dr Agoesdjam saat ini masih aman,” ujarnya.
Terhadap meningkatnya pasien covid di Ketapang diharapkannya menjadi perhatian serius masyarakat. Jika masyarakat mengabaikannya kemudian terjadi peningkatan kasus baru di Ketapang. Ia khawatir fasilitas kesehatan yang tersedia tidak cukup untuk menangani lonjakan pasien covid-19.
“Satu-satunya cara menghindari agar itu tidak terjadi adalah dengan mencegah penularan. Jadi masyarakat harus memaksimalkan menerapkan protokol kesehatan. Yakni memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir,” paparnya.
“Kemudian menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Selain itu kita juga harus menjaga imun dengan berolahraga, istirahat teratur, mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan lain sebagainya,” tutup Feria. (bnd)