Thekalimantanpost.com, Ketapang –
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Ketapang, Letkol Abdul Rozak menghadiri Ritual Adat Maruba. Serta pengangkatan Patih Jaga Banua, Alexander Wilyo menjadi Patih Jaga Pati yang diselenggarakan Raja Hulu Aik di Kecamatan Hulu Sungai pada 25 hingga 26 Juni lalu.
Danlanal sangat mengapresisai pelaksanaan acara adat itu yang berlangsung lancar dan sukses. “Kita berharap acara Maruba dapat menjadi aset budaya di Ketapang,” kata Danlanal melalui rilis Humas Kerajaan Hulu Aik, Thomas Tion kepada Thekalimantanpost.com di Ketapang, Selasa (29/6).
Sebab itu menurutnya acara Adat Mariba harus tetap dipertahankan dan dilestraikan. Ia pun mengucapkan selamat kepada Akexander Wilyo yang telah dilantik menjadi Patih Jaga Pati Desa Sembilan Domong Sepuluh. “Semoga Patih Jaga Pati dapat mengemban tugas yang diamanahkan kepadanya,” harap Abdul Rozak
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Raja Singa Bansa juga melantik Matius Amad SAg sebagai Petinggi Mangku Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, beserta para pengurusnya. Raja Singa Bansa dengan pusaka Tongkat Rakyat di tangan pun membacakan naskah pelantikan untuk seorang Petinggi, gelar pemangku adat tertinggi di Kecamatan Simpang Dua.
Pengangkatan Patih Jaga Pati dan pelantikan Petinggi Mangku Dangeri ini disaksikan oleh para Demong Desa Sembilan Domong di wilayah Kabupaten Ketapang. Serta utusan dari Kabupaten Sanggau, utusan dari Provinsi Kalimantan Tegah dan Danlanal Ketapang.
Kemudian pengurus, anggota dan pengurus Tariu Borneo Bangkule Rajang (TBBR) dari berbagai daerah di Kalimantan Barat (Kalbar). Pengurus Nek Gajah Kalbar dan Pengurus Gerakan Pemuda Dayak (GPD) Ketapang. Serta Pengurus Persatuan Pemuda Dayak (PPD) Ketapang dan pengurus Gerakan Dayak Nasional (GDN) Ketapang. (bnd)