TheKalimantanpos-ketapang; – Pengurus PGRI kabupaten Ketapang memperingati HUT PGRI ke-75 dan Hari Guru Nasional tahun 2020 dilakukan secara sederhana tanpa kegiatan lomba atau kegiatan yang menimbulkan keramaian. Hal ini dikarena situasi nasional dan daerah masih terpapar virus covid-19.
PGRI Ketapang hanya mengadakan upacara bendera. Upacara itu dipusatkan di SMPN 6 Desa Sukabangun kecamatan Delta Pawan Ketapang, dengan inspektur upacara Ketua PGRI Ketapang,Uti Royten.
Membacakan sambutan ketua umum PGRI, Uti Royten mengatakan, HUT kali ini diselenggarakan dalam suasana prihatin, namun demikian tak mengurangi esensi dan makna hari jadi PGRI dengan tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Covid-19 memaksa manusia melakukan adaptasi dalam seluruh aspek kehidupan. Termasuk dalam pendidikan dan pembelajaran, yang semula dilakukan penuh kehangatan di kelas, demi keselamatan siswa, guru dan orang tua, harus dilakukan secara daring atau online, “kata Royten.
Dengan kondisi seperti ini, penguasaan teknologi menjadi keharusan untuk dimiliki tiap-tiap guru. Walaupun, peran dan fungsi guru tak tergantikan oleh tekhnologi secanggih apapun.
Disampaikan Royten juga, untuk itulah insan pendidik harus melakukan adaptasi dan peningkatan kompetensi serta kapasitas agar terciptanya guru yang berkualitas sehingga tujuan pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai.
Selain itu, dengan guru yang baik akan menghasilkan generasi yang maju dan unggul sehingga dapat memajukan kabupaten Ketapang.
“Sehingga kapasitas dan kompetensi seorang guru menjadi sebuah keharusan untuk terus ditingkatkan,” kata Royten. (Red)