Sintang//thekalumantanpost.com
Natalie Desta Arya Privanty meraih juara 4 Duta Nasional Mahasiswa Insipratif 2021 mewakili Provinsi Kalimantan Barat. Perlombaan duta nasional mahasiswa inspiratif tahun 2021 diselenggarakan oleh Komunitas “Kita Beraksi” yang fokus pada pengembangan Pemuda di Indonesia, dengan mengusung tema “Semangat Karya, Kolaborasi Pemuda Berdampak”. Desta yang akrab dengan habitat Danau Balek-Sungai Jemelak sintang ini, lahir di sintang, 23 desember 2003, dari pasangan Priyanto Ambi (sapaan akrapnya Unyai,yang pernah sebagai vokalis terbaik event freestyle musik sintang dari group Longlat band akcaya 1 yang membawa lagu Kangen Dewa 19), dan ibu Falentina Yesi asal Sejiram kapuas Hulu, yang saat ini umat dari lingkungan Santo Andreas Paroki Kristus Raja Katedral Keuskupan Sintang, berdomisili di perumahan akcaya 1 jalan kelam – Kelurahan akcaya, Sintang kalbar.
Malam Puncak pemilihan duta Nasional Mahasiswa inspiratif 2021 berlangsung secara daring pada 28/10/2021 lalu. Ada 136 peserta yang bersaing dari 34 perwakilan provinsi se-Indonesia untuk merebutkan gelar Duta Nasional Mahasiswa Inspiratif dan Duta Kreatif Mahasiswa inspiratif 2021. Menurut Desta, alumni SMA Swasta katolik Panca setya Sintang tahun 2021 ini mengatakan bahwa dari Provinsi Kalimantan Barat ada 4 mahasiswa yang terpilih hasil seleksi tingkat provinsi mewakili kalbar, yakni; Ya’M Andriyan Wijaya dari Untan Pontianak, Hiifsila Bintang Fotuna dari Untang Pontinak, Muhamad Igbal dari Untang Pontianak, dan Natalie Desta Arya Privanty dari Akademi Bidan Santa Benedicta Pontianak,terangnya.
Karya Desta mengambil isu/tema “Pemberdayaan Perempuan dalam Budaya Patriaki” dengan judul “AKU TERLAHIR MENJADI PEMBERONTAK DALAM SANGKAR PATRIAKI” Menurut Desta yang juga aktif di OMK (orang Muda Katolik) dan Mesdinar (putra-putrin Altar) Paroki Kristus Raja Katedral Sintang, menerangkan bahwa kegiatan diawali dengan seleksi berkas setiap peserta dengan mencantumkan apa saja terobosan dan latar belakang kegiatan sosial kemasyarakatan yang diikuti peserta, dan berikutnya peserta mempresentasikan karya masing-masing melalui video dengan kegiatan lainya, dan hasilnya dikumpulkan untuk dibuat dalam sebuah buku bersama yang isinya menggambarkan kisah inspiratif peserta dari setiap provinsi, ungkap Desta. Inti karangan Desta “menceritakan bagaimana ketidakadilan yang didapat kaum hawa selama ini, bagaimana seluruh wanita menjadi contoh, dan teladan saya untuk terlepas dari dunia yang tidak adil pada ketidakberdayaan wanita. Dalam karyanya ini, Desta menggambarkan bahwa dirinya tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung dirinya untuk terus bersuara sampai keadilan itu datang, tegasnya. Saya mendampingi teman-teman yang menjadi korban dari ketidakadilan dengan cara menjadi pendengar sebaya dan membantu mereka untuk sampai pada titik bahwa mereka dianggap ada, dan berkat doa bapak ibu rekan teman, Puji Tuhan karya saya diangkat menjadi isu Nasional saat ini, tutur Desta. Kami ber-4 yang mewakili kalbar saat ini sedang mempersiapkan kegiatan untuk teman-teman di Kalimantan barat.
Desta yang pernah foto dirinya di Danau balek Angin Sungai Jemelak Sintang sebagai pemenang lomba fotografi pada Jemelak Expo tahun 2019, mengatakan bahwa saat ini ia bergabung dalam komunitas “Female In Action” yang fokus pada pemberdayaan perempuan. Kepada seluruh muda-mudi Kalbar Khususnya dan Indonesia umumnya agar dapat mengembangkan aktualisasi diri dalam setiap bidang sesuai dengan bakat, minat, talenta kita masing-masing. Jangan pernah takut, minder untuk melawan arus dunia yang terus mengalir di era teknologi digital saat ini. Percayalah, Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk hambanya, dan sisi terbaik itu ada pada setiap manusia, mari kita buat aktifitas yang positif demi masa depan Gereja dan Negara, tutur Desta. (laporan Victor Emanuel Sintang,kalbar).