Tes Swab dengan PCR; Pedoman

Oleh : Kristoporus popo

Kalimantanpost.com- Hingga kini pandemi menghantui kehidupan indonesia khusus nya dan dunia pada umumnya.
Data covid-19 atau yang terpapar virus corona di dunia : 4.268.496 terinfeksi positif,287.463 meninggal dunia dan 1.533.701 sembuh.
Sementara Indonesia : 14.749 positif 3.063 sembuh, 1.007 meninggal dari data pertanggal 12 mei 2020.
Pandemi ini telah menghebohkan dunia,tak kecuali indonesia dengan segala keterbatasannya.

Data di asia tenggara, (12/5)
1.Singapura : 24.671 orang
2.Indonesia : 14.749 orang
3.Philipina : 11.086 orang
4.Malaysia : 6.726 orang
5.Thailand : 3.017orang
Sementara negara di Asean lainnya datanya lebih sedikit lagi.

Dari data covid19/virus corona di Asia tenggara nampaknya kita Indonesia yang paling parah dan angkanya yang akan paling tinggi.
Sementara untuk tingkat dunia indonesia berada pada urutan 36 dari negara-negara yang terbanyak terinfeksi/positif terpapar virus corona.
Yang teratas atau terbanyak terinfeksi corona virus AS sejumlah 1.385.834 orang, sementara china dimana virus ini pertama kali mengemuka berada pada urutan 11 dengan jumlah kasus 82.919 orang.

Rapid tes dan atau swab PCR.
Diawal kasus corona virus,kita Indonesia mendatangkan 150 rb rapid tes dari china dan puluhan ribu lainnya didatangkan pihak swasta.

Namun alat uji Rapid Tes dapat mengetes seseorang positif atau negatif dalam jangka waktu singkat maksimal 3 jam.namun alat yang memiliki akurasi 70% sampai 80% ini belakangan tidak dipakai secara resmi untuk secara nasional untuk jumlah yang positif corona.Rapid Tes hanya di gunakan sebagai deteksi awal,jika seseorang reatif/positif melalui Rapid Tes,maka harus ditindak lanjuti dengan tes swab PCR.

Tes swab PCR dengan cara mengabil cairan di tenggorokan pasien dengan akurasi 95%,di mana pengujiannya melalui Laboratorium yang memiliki pelaratan PCR.
Sementara di awal pandemi corona virus di Indonesia hanya ada satu Laboratorium tes PCR yakni di pusdiklat kemenkes.secara terpusat yang nerima sample dari seluruh Indonesia.sehingga antrian panjang dan lamban,ada yang mengakibatkan sampel PDP sampai meninggal statusnya positif atau negatif belum keluar.

Oleh karena itu kementrian BUMN mendatangkan 18 peralatan PCR.terjadi penambahan PCR di Rs Pertamina dan berbagai daerah mendatangkan sendiri peralatan PCR seperti pemda jabar,batam,dan kalbar tidak ketinggalan untuk mendatangkan 2 peralatan PCR.

Hingga kini Indonesia baru mampu mengetes PCR pada 161.352 sample orang.termaksud deretan negara-negara yang terendah dalam hal tes uji PCR.
Untuk itu telah diupayakan berbagai daya dan uapaya meningkatan orang yang di tes di Indonesia.setidaknya di perlukan 200 rb orang yang di tes di Indonesia.dengan harapan dapat mendeteksi penyebran virus corona, yang positif di isolasi di pusat maupun mandiri.yang pada gilirannya kasus menurun.

Stay at home# membuat orang bosan dan letih.ape mau dibuat.yang lebih mudah dibuat dilingkungan rumah;peternakan ayam,bebek,perikanan kolam dan pertanian perkarangan.semoga.***(Penulis pengamat dadakan akibat Stay at home)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *