Thekalimantanpost.com, Ketapang – Mulai Januari 2021 hingga saat ini ada seribu lebih kasus terkomfirmasi positif covid-19 di wilayah Puskesmas Kedondong Ketapang. Ini diungkapkan Pemegang Program Survelen dan Koordinator Penanganan Covid-19 Puskesmas Kedondong, Ns Silvia Helmi Yuniarti SKep.
Ia memaparkan untuk data sebaran kasus covid sejak Januari hingga Juni terdapat kasus positif 619. Kasus terbanyak di Kelurahan Sukaharja terkomfirmasi 234, Kelurahan Sampit 170, Kelurahan Tegah 123 dan Desa Payak Kumang 92 kasus. Kemudian kematian ada 13 kasus yakni di Payak Kumang ada tiga, Tegah ada tiga, Sampit ada satu dan Sukahraja ada enam.
“Kemudian data mulai Juli hingga sekarang yang terkomfirmasi ada 404 kasus meliputi Sukaharja ada 179, Sampit ada 118, Payak Kumang ada 29 dan Tegah ada 78 kasus. Kemudian kematian dua kasus yakni di Sampit dan Tegah,” ungkap Silvia kepada Thekalimantanpost.com saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/8).
Dijelaskannya penanganan covid dimulai dari laporan kasus oleh pihak terkait. Kalau laporan dari pasien bisa melalui pesan WhatsApp atau pasien datang langsung. “Jika dari pihak terkait lainnya maka kita hubungi atau mendatangi langsung pasien ke lokasinya,” jelasnya.
“Kita melakukan penyelidikan epidemiologi melalui berkas yang disediakan untuk diisi. Kemudian hasilnya untuk kita menentukan massa isolasi pasien. Ketika diisolasi kita lakukan penanganan pengobatannya,” lanjutnya.
Menurutnya terhadap yang kontak erat dengan pasien seperti keluarga, teman kerja atau lainnya dilakukan tresing untuk pemeriksaan antigen.
Jika hasilnya negatif akan diantigen ulang pada hari kelima. Jika hasilnya positif maka dinyatakan terkomfirmasi dan diperlakukan sama seperti pasien positif.
“Terhadap pasien yang sudah diisolasi dan dinyatakan sudah tanpa gejala maka dibuatkan surat keterangan selesai menjalani massa isolasi.
Kita juga melaksanakan Sweb pada Selasa, Kamis dan Sabtu di halaman depan Puskesmas Kedondong,” tuturnya.
Ia menegaskan terhadap penanganan covid pasti ada kendala hanya bagaimana menyikapinya. Di antara kendala itu ada yang tidak melapor sehingga terkadang agak terlambat mengetahui kasusnya. Kemudian pernah terjadi keterbatasan atau kekurangan rapid tes dan obat antivirusnya. “Tapi kendala ini tidak pernah lama karena kemudian tersedia lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan terhadap insentif tenaga kesehatan yang terlibat menangani covid lancar tidak ada masalah. Pembayaranya melalui rekening masing-masing dengan cara dibuat dahulu pemberkasan laporan pertangungjawabannya (LPJ) sesuai yang diminta Dinas Kesehatan. Setelah itu baru diproses untuk dibayarkan.
“Saat ini insentif yang diterima sesuai yang diajukan sudah sampai Mei. Sedangkan Juni dan Juli belum karena memang dalam proses diajukan. Jadi pembayarannya selama ini tidak ada kendala setelah proses pengajuan,” tegasnya. (bnd)