Media Informasi Dan Hiburan

Perpustakaan Apung Dikawasan Perbatasan

Thekalimantanpost.com.Membaca buku merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tempat memperolehnya melalui Perpustakaan. Di kawasan perbatasan wilayah kabupaten Sintang terdapat Perpustakaan Apung dibatas negeri berlokasi di Merakai kecamatan Ketungau tengah, Kab. Sintang KalBar. Terwujudnya perpustakaan ini merupakan bentuk inisiasi KODIM 1205 Sintang, melalui program TMMD sintang kerjasama dengan Dinas Perpustakaan & Kearsipan Sintang yang di launching pada Oktober 2020. Kegiatan ini menjadi contoh kerjasama yang baik antara Pemerintah daerah dan sektor terkait, masyarakat, sekolah, guru-guru Paud TK Tunas Harapan Merakai serta orang tua wali siswa, karena didalam tercermin sikap berbagi manfaat bagi sesama yang akan berdampak pada peningkatan kompetensi sikap dan pengetahuan anak-anak Indonesia di batas negeri (kawasan perbatasan RI dengan Malaysia di Sintang kalbar).
Mengutip dari laman PISSA Programme for International Student Assessment pada tahun 2015 Indonesia mendapat ranking yang tidak bisa dibilang membanggakan yaitu ranking 62 dari 70 negara dalam literasi baca dan tulis. Hal ini di perparah dengan release dari Central Connecticut State University (CCSU) pada 2016. Menurut CCSU, Indonesia menduduki urutan ke-60 dari 61 negara dalam perkara literasi masyarakat. Sedangkan kompetensi manusia Indonesiaa 2045 100 tahun sudah merdeka masyarakat Indoensia harusnya memiliki kemampuan literasi baca dan tulis yang paripurna.
Ditambah dengan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, antara lain dengan menetapkan tujuan global pendidikan yakni “Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua”. Beranjak dari pemikiran tersebutlah, kehadiran Perpusatakaan Apung di batas negeri ini menjadi penting untuk dipertahankan dan di dukung keberadaanya. Dengan adanya perpustakaan Apung di Batas Negeri ini, maka Buku yang merupakan sumber belajar sepanjang hayat dan sangat tepat di berikan pada anak-anak Indonesia di batas negeri yang belum dan minim memiliki akses jaringan telekomunikasi & informasi, serta sarana & prasarana belajar yang sama dengan teman-teman di wilayah lain.
Dalam keterangannya, selaku pengelola Perpustakaan Apung di batas negeri, Ibu Mila Nurbaiti selaku Kepala TK Tunas Harapan Merakai mengutarakan bahwa bantuan dan perhatian dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan operasional Perpustakaan Apung di batas negeri ini, ungkapnya. Diutarakannya. Bahwa tujuan operasional dari Perpustakaan Apung di batas negeri mencakup wilayah; Desa Kebangak, Desa Wirayuda (Dusun Sekapat), Desa Tirta Karya (Dusun Kedembak) yang ada di Kec.Ketungau Tengah /Merakai
Dandim 1205 Sintang, Letkol INF Eko Bintara Saktiawan, dalam keterangannya, bahwa bantuan yang diberikan agar dapat menjadi wahana belajar dan membantu anak-anak saat pola belajar berubah karena pandemic covid 19, dimana akses internet dan jaringan menjadi kendala utama. Harapan Letkol. Inf Eko, kehadiran Perpustakaan Apung di batas negeri bisa berkembang dan berkelanjutan, dan mendatangkan nilai manfaat bagi anak-anak perbatasan, yang merupakan generasi penerus dalam menjaga NKRI di batas Negeri, ungkapnya. Dijelaskan Dandim 1205 sintang, Kebermanfaatan tidak akan bisa dirasakan jika kita tidak belajar berbagi dan mencintai bersama Perpustakaan Apung di batas negeri ini. Selain itu, menurut Letkol Inf Eko, kita harus memahami dalam mengelola bonus demografi, dimana faktor ini sangat menentukan. Karena bagaimana lun, Pendidikan bukanlah persoalan yang mudah, namun jika ditanam mulai sekarang maka baru akan dapat dirasakan hasilnya pada 10 hingga 20 tahun mendatang. Maka dari itu, bangsa Indonesia harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045 (100 tahun Indonesia Merdeka), tutur Dandim 1205 Sintang ini. Persoalan-persoalan dapat dipecahkan bersama-sama dengan berkolaborasi, karenanya pendidikan yang bermutu harus terus diupayakan oleh semua pihak. Ibu Mila selaku pengelola adalah Guru. Dan Guru sebagai salah satu kunci, mereka adalah mutiaranya agent of change, pelaku perubahan agar menghasilkan manusia Indonesia yang religius, cerdas, produktif, andal dan komprehensif melalui layanan pembelajaran yang prima terhadap peserta didiknya, sehingga terwujud generasi emas tahun 2045. Oleh sebab itu, Dandim 1205 Sintang berharap dukungan bersama semua pihak untuk keberlangsungan dan kebermanfaatan Perpustakaan Apung di batas negeri dengan berbagi apa saja yang dapat kita bagi guna mendukung keberlangsunganya, guna menuju generasi Indonesia 2045. Salam cerdas Literasi baca tulis bagi negeriku Indonesia.