DAERAH  

Distanakbun Ketapang,Terus Berupaya Bantu Petani

 

Ketapang, Thekalimantanpost.com – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang terus berupaya mengembangkan pertanian di masyarakat. Satu diantaranya membantu memfasilitasi akses transportasi dan peralatan mesin pertanian untuk masyatakat. Tujuannya untuk memberikan kemudahan terhadap petani serta menjaga kesetabilan harga hasil tani.

“Misalnya kalau jalan sulit untuk membawa hasil tani. Tentu mempengaruhi harga hasil tani yang akan menjadi murah,” kata Kepala Distanakbun, Ir Sikat Gudag kepada wartawan di Ketapang, belum lama ini.

Murahnya hasil tani tersebut karena pembeli akan memperhitungkan biaya angkut hasil pertanian itu. Hal tersebut yang tidak diingikan pihaknya karena akan merugikan petani. “Kalau harga hasil pertaniannya murah tentu yang rugi petani,” ungkap Sikat.

“Makanya kita terus berupaya bantu petani dengan memberikan fasilitas seperti jalan pertanian dan lain sebagainya. Namun tentu pembangunan akan kita laksanakan bertahap sesuai kemampuan anggaran pemerintah yang ada,” lanjutnya.

Sikat menambahkan pihaknya juga ingin petani mengikuti perkembangan jaman. Petani harus berupaya bisa menggunakan peralatan pertanian moderen untuk lebih memudahkan. Serta mempercepat proses pertanian, menghemat tenaga dan biaya dengan tetap mendapatkan hasil maksimal.

“Jadi kita ingin petani di Ketapang menjadi petani moderen. Misalnya menggunakan traktormengolah atau membuat galang di lahannya. Bayangkan misalnya kalau lahan 1 hektar digalang dengan cara mencangkul,” ucapnya.

“Tentu membutuhkan waktu cukup lama dan sangat menguras tenaga bahkan pinggang bisa sakit. Tapi kalau menggunakan traktor mungkin bisa selesai hanya 1 sampai 2 hari bahkan bisa tak sampai 1 hari,” sambung Sikat.

Ia melanjutkan terhadap produk tanaman misalnya cabe tentu petani harus atur masa tanam sesuai arahan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah masing-masing. Tujuannya agar produksi stabil dan harga bisa stabil.

“Sekarang Dsstanakbun Ketapang juga, menggerakkan tanam bawang merah, kol, jagung dan jengkol. tentunya tergantung kepada masyarakat yang punya lahan mau atau tidak. Kalau untuk teknis dan lainnya PPL kita siap mendampingi,” tegasnya.

Terkait berapa banyak bantuan pembangunan jalan dan pengadaan alat pertanian pada 2021 belum bisa dipaparkannya. “Kalau berapa banyak bantuan kita nanti saja. Kita khawatir terhadap anggaran yang direncanakan terjadi dipemotongan lagi untuk penanganan covid seperti tahun lalu. Lantaran penanganan kasus covid di Ketapang masih terus berlangsung,” ujarnya. (bnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *