Thekalimantanpost.com, Ketapang – Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang sedang meningkatkan vaksinasi covid-19. Masyarakat pun terlihat sangat antusias ingin mengikuti vaksinasi tersebut. Namun sayang saat ini kuota atau ketersediaan vaksin covid-19 itu sudah habis.
Pantauan Thekalimantanpost.com di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang pada Jumat (16/7) sekira pukul 13.55 hingga 14.00 WIB. Hanya selama lebih kurang 5 menit ada sekira belasan hingga 20 orang ingin mendaftar ingin divaksin. Namun mereka sudah tidak bisa lagi didaftar petugas karena alasan vaksin sudah habis.
Sebelumnya kondisi vaksin habis ini diungkapkan Pengacara bernama Darius Ivo Elmoswat SH. Ia menceritakan bahwa pada Jumat 16 Juli 2021 sekira pukul 10.30 WIB. Dirinya ke Posko Covid di Halaman Kantor Dinkes Ketapang dan mendaftar mengambil nomor antrian untuk di vaksin.
“Tetapi saya tidak dapat diterima untuk didaftarkan dengan mendapatkan nomor antrian dan tanggal pemberian vaksin. Kata petugas di sana karena kuota sudah penuh,” ungkap Ivo saat menemui wartawan di Ketapang, Jumat (16/7).
“Kuota yang tersedia hanya untuk yang akan bepergian keluar Kalimantan Barat. Itu jawaban petugas di posko pada saya,” lanjutnya.
Ivo pun menjelaskan bahwa dirinya bekerja sebagai pengacara yang bersentuhan dengan banyak orang. Lantaran dirinya harus bertemu dan mendampingi klien saat pemeriksaan-pemeriksaan di Kepolisian. Serta di Kejaksaan dan menghadiri persidangan-persidangan di Pengadilan Ketapang bahkan di luar Kabupaten Ketapang.
“Jadi saya ingin mendapatkan vaksin. Tetapi saya tetap tidak bisa diikutkan, kecuali saya bisa menunjukan kode booking tiket. Saya berpendapat bahwa virus covid ini sudah ada di Ketapang,” ujarnya.
“Artinya pelayanan vaksin tidak mesti bersyarat diperuntukan bagi mereka yang memiliki kode booking tiket. Saya sangat mendukung berbagai pihak untuk bersama-sama menghadapi serangan virus ini agar segera berakhir di negeri ini,” sambungnya.
Ia menambahkan sebagai orang tua dari dua anak yang kuliah di luar Ketapang. “Jadi saya pun kawatir melepas mereka berangkat keluar Ketapang untuk menyelesaikan kuliahnya. Lantaran serangan virus ini masih ada dan anak-anak pun belum mendapatkan vaksin seperti juga saya,” tuturnya.
Saat hendak dikonfirmasi ke Dinkes Ketapang yak ada petugas berwenang yang bisa ditemui. Kemudian Thekalimantanpost.com mengirim pesan WhatsApp ke beberapa pegawai Dinkes hendak konfirmasi persoalan diatas. Namun setelah ditunggu hingga 1 jam 30 menit meski pesan sudah dibaca pihak Dinkes belum ada memberikan jawaban terkait yang dikonfirmasi. (bnd)