Thekalimantanpost.com, Ketapang – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan Dewan Pimpinan Canang (DPC) Ketapang komitmen wujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Apkasindo pun siap bermitra dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti TNI dan Polri untu mewujudkannya.
“Kami siap membantu aparat keamanan menjaga situasi Kamtibmas di Ketapang. Terwujudkan Kamtibmas di masyarakat dan dunia investasi di Ketapang merupakan komitmen kami,” kata Ketua Apkasindo Perjuangan DPC Ketapang, Lusminto Dewa kepada thekalimantanpost.com, Sabtu (28/5).
Pihaknya akan selalu mendukung TNI, Polri, Pemerintah hingga masyarakat umum yang berkomitmen sama mewujudkan Kamtibas di Ketapang. Ia mengungkapkan belum lama ini pihaknya juga sudah bersilaturahmi dengan pihak Polres Ketapang.
“Jadi kami akan selalu berperan aktif menjaga dan mewujudkan situasi kondusif di Ketapang ini. Semoga Ketapang tetap selalu aman dan kondusif, tak ada keributan baik antar suku, agama, masyarakat dan perusahaan serta lainnya,” harapnya.
Ia menegakan situasi kondusif sangat berpengaruh pada kemajuan dan masukkan dunia investasi di Ketapang. Dampaknya juga tentu bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. “Daerah juga tentu semaki mudah maju dan berkembang jika situasi kondusif,” ujarnya.
Dewa menambahkan sebaliknya jika situasi tidak kondusif seperti terjadi kekisruhan antara masyarakat dan perusahaan. Maka dampaknya tentu sangat serius pada aspek perekonomian dan sosial. Bahkan apa yang sudah dibangun bisa saja dirusak ketika terjadi keributan.
“Jadj Apksindo Perjuangan selaras dengan kebijakan pemerintah dalam melindungi investasi. Khususnya di industri sawit dalam upaya memperkuat stabilitas ekonomi nasional,” jelasnya.
Namun ia menegaskan akan mengawasi investasi yang masuk ke Ketapang. Lantaran hadirnya Apkasindo di Ketapang ingin membantu para petani sawit. Sehingga jika ada persoalan antara perusahaan dan petani pihaknya ikut serta menyelesaikannya.
“Lantaran pada prinsipnya kita perlu dunia investasi agar mau masuk dan membuka usahanya di Ketapang. Namun jika situasi tidak kondusif tentu tak ada yang mau menanamkan modal dan membuka usaha di Ketapang,” tegasnya. (bnd)