Thekalimantanpost.com, Ketapang – Kepala Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Amran mengatakan di bandaranya berencana akan mengadakan GeNose. Tujuannya untuk semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi persyaratan penerbangan.
GeNose adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui embusan napas. Di Indonesia, GeNose telah mengantongi izin edar dan izin pakai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
Amran mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak UGM. Pihaknya berupaya agar GeNose dapat segera ada dan difungsikan di Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Terlebih ada beberapa bandara lain sudah menggunakan GeNose tersebut.
“Kita rencananya akan mengadakan tiga GeNose untuk di Bandara Rahadi Oesman Ketapang ini. Semoga bisa segera kita adakan dan dan fungsikan,” ungkap Amran saat ditemui awak media di Ketapang, Jumat (21/5).
Namun pihaknya belum mengetahui apakah dengan tiga GeNose bisa melayani seluruh calon penumpang di Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Lantaran kapasitas alat informasinya hanya 100 per hari sehingga nanti akan diatur penggunaanya.
“Maskapai akan dilibatkan agar ketika ada penumpang tidak tercover GeNose. Maka bisa diinformasikan untuk tetap menggunakan Antigen atau PCR (polymerase chain reaction-red). Sebab itu pihaknya akan berkordinasi dengan pihak maskapai agar tidak terjadi miss komunikasi.
“GeNose ini tentu sangat membantu penumpang pesawat karena harganya terjangkau dan tidak memakan waktu lama. Penumpang yang akan berangkat tinggal datang lebih dahulu dan melakukan GeNose di bandara,” jelasnya.
“Durasinya sekitar 30 menit, tapi nanti kalau alatnya sudah ada kita akan buat pengaturannya termasuk soal harganya kalau di Supadio kalau tidak salah 40 atau 50 ribu,” tuturnya. (bnd)