Thekalimantanpost.com, Ketapang – Penutupan Ajang Pencarian Bakat Festival Dendang Melayu Ketapang di selenggarakan di Hotel Nevada Ketapang, Senin (29/3) malam.
Kegiatan tersebut dilaksanakan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Ketapang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ketapang ke 603.
Pada penutupan ini menampilkan 12 finalis terbagi dalam kategori putra dan putri. Setelah melalui penilaian akhirnya didapat nama-nama pemenang. Kategori putra juara 1 diraih Rahmat Hidayat dan disusul Ilham Basil serta Bitauto meraih juara 2 dan 3. Sedangkan Kategori Putri juara 1 diraih Putri Yandini disusul Agre Amelia serta Siska Amelia sebagai juara 2 dan 3.
Hadir pada acara ini Suherman Sekretaris Daerah (Sekda), Suherman, Yulianus Kepala Disparbud Ketapang. Kemudian Mat Hoji Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang dan undangan lainnya.
“Festival ini digelar bertujuan untuk menumbuh kembangkan minat, bakat serta kemampuan putra–putri terbaik daerah dalam karya seni musik,” kata Yulianus melalui rilis Humas dan Protokol DPRD Ketapang kepada Thekalimantanpost com, Rabu (31/3).
Menurut Yulianus pihaknya juga berusaha melestarikan nilai seni. Kemudian budaya dan membina nilai keanekaragaman sosial masyarakat dan toleransi. Serta pendidikan, kepemudaan dan membangun sumber daya manusia, lewat kreatifitas seni.
Sekda yang membacakan sambutan Bupati Ketapang, Martin Rantan menegaskan etnis dan budaya ini sangat beragam. Di antaranya seperti Melayu, Dayak, Cina, Batak, Jawa dan lain sebagainya. Terhadap dendang Melayu merupakan warisan di antara budaya Melayu di Ketapang.
Menurut Suherman keberagaman lagu-lagu Melayu membuatnya digemari oleh penikmat musik diberbagai kalangan. Misalnya lagu Zapin Laksamana Raja Di Laut yang berasal dari Melayu Riau hampir seluruh masyarakat pernah mendengarnya. Namun jika bertanya tentang lagu Melayu Ketapang belum tentu masyarakat di luar tahu bahkan tak pernah mendengarnya.
“Karena itu perlu adanya upaya untuk memberdayakan guna mengembangkan seni budaya khusus Dendang Melayu Ketapang. Dengan demikian lagu-lagu Melayu khas Ketapang dapat dikenal luas. Pada intinya melanjutkan Ketapang maju menuju masyarakat Sejahtera melalui festival Dendang Melayu 2021 ini,” ungkap Sekda.
Ia berharap adanya festival ini dapat menumbuhkan kreatif dalam mengembangkan budaya lokal. “Saya berharap acara ini akan tetap eksis setiap tahunnya mengikuti perkembangan zaman. Ini dilakukan agar budaya lokal di Ketapang tidak hilang ditelan zaman,” tuturnya. (bnd)