Thekalimantanpost.com, Ketapang – Terlahir di daerah pedesaan atau pedalaman dan hidup dalam ekonomi terbilang pas-pasan. Tentu tidak menjamin bahwa hidup seseorang tidak bisa sukses dan menjadi pejabat tinggi. Di antara anak-anak dari pedesaan sudah banyak yang sukses meniti karir hingga di kota.
Bahkan mereka bisa menduduki jabatan tinggi di pemerintahan dan lain sebagainya. Satu di antaranya adalah Martin Rantan yang kini menjadi Bupati Ketapang hingga dua priode. Padahal kariernya ini dimulai hanya menjadi guru honorer di tempat kelahirannya.
Martin merupakan putra kelahiran Tumbang Titi pada 28 Maret 1968 silam. Tumbang Titi merupakan satu di antara kecamatan di Kabupaten Ketapang. Berdasarkan peta di goegle jarak tempuh dari Kota Ketapang ke Tumbang Titi 90 kilo meter lebih.
Martin menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menegah pertama (SMP) di kampung halamannya. Baru ketika sekolah menegah atas (SMA) ia melanjutkan ke Kota Ketapang. Kemudian melanjutkan pendidikan Diploma II dan S1 Ilmu Hukum di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.
Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di atas dan sebelum menjadi Bupati hingga dua priode. Martin memulai karier atau bekerja hanya sebagai guru honorer di kampung halamannya. Beliau mengajar di SMA PGRI Tumbang Tumbang Titi pada 1990 hingga 1991.
Martin juga pernah menjadi Petugas Lapangan Program PL 480 CRS Yayasan Usaba Ketapang. Kemudian pernah dipercaya sebagai Manager KUD SUTERA Kecamatan Tumbang Titi. Selain itu ia juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Yayasan Pelita.
Karier politiknya mulai melejit naik ketika menjadi Anggota DPRD Ketapang karena pergantian antar waktu (PAW) sejak 1999 hingga 2004. Ia terpilih kembali menjadi anggota DPRD Ketapang priode 2004-2009 dan priode 2009-2014.
Kemudian naik lagi menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat priode 2014-2019. Namun sebelum massa jabatannya ini berakhir Martin mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ketapang pada 2015. Ia menjadi Calon Bupati Ketapang berpasangan dengan Suprapto.
Kala itu banyak yang menilai keputusan Martin ini cukup nekat. Lantaran ia maju melalui jalur independen dan tersebar dengan pendanaan minim. Di antara pesaingnya merupakan Incumbent yakni mantan Wakil Bupati Ketapang priode sebelumnya.
Ternyata nasib berpihak kepadanya dan ia lebih banyak dipilih masyarakat Ketapang. Sehingga ia berhasil memenangkan Pilkada 2015 tersebut hingga menjadi Bupati Ketapang. Kemudian pada Pilkada 2020 lalu ia kembali dipercaya masyarakat Ketapang untuk menjadi Bupati kedua kalinya.
Namun sebelum menjadi Bupati Ketapang hingga dua priode ternyata Martin cukup banyak menimba ilmu dan pengalaman diberbagai organisasi. Di antaranya menjadi Pengurus DPD Partai GOLKAR bagian Koperasi dan Wira Usaha 1999–2004. Wakil Sekretaris DPD Partai GOLKAR Ketapang, masa bakti 2004–2009.
Kemudian Sekretaris DPD Partai GOLKAR Ketapang, masa bakti 2009–2015. Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang masa bakti 2004–2008. Ketua DAD Ketapang masa bakti 2008–2012 dan Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Ketapang 2011-2015.
Ia juga cukup banyak mengikuti kursus atau pelatihan. Di antaranya Penataran Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4) bagi mahaswiswa di Pontianak pada 1997. Latihan dasar keprajuritan (Latsarjurit) di DODIKLAT SECALAT TNI-AD Pasir Panjang, 1987/1988.
Kemudian Technical Training For High Quality Chorcoal Production Sumiyaki Nokai di Pontianak pada 1991. Diklat Managemen Keuangan, Perencanaan dan Pengawasan Angkatan VI Pontianak pada 1994. Pelatihan simpan pinjam bagi pengelola Usaha Simpan Pinjam DEPKOP dan UKM di Pontianak pada 1997.
Suami Elusibet Betty ini juga pernah mengikuti Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) angkatan ke III di Ketapang pada 1997. Orientasi Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Hasil Pemilu 2004 di Jakarta. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tugas Pokok Bagi Anggota DPRD di Jakarta pada 2005.
Kemudian DIKLAT bagi Anggota DPDR Ketapang Provinsi Kalbar di Pontianak. Pelatihan Instruktur Perkaderan Partai GOLKAR di Ketapang pada 2006. Pelatihan Orientasi Fungsionaris Partai GOLKAR Provinsi Kalbar di Pontianak pada 2007. Bimbingan Teknis Sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 di Jakarta pada 2008.
Selanjutnya Workshop Petunjuk Pelaksana Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 di Jakarta. Orientasi Pengenalan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Hasil Pemilu 2009 di Jakarta. Orientasi Pengenalan Tugas Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pemilu 2014 di Jakarta.
Bupati Martin juga pernah mendapat tanda jasa atau penghargaan. Di antaranya Piagam Penghargaan dari Komandan DODIKLAT di Pasir Panjang pada 1988. Piagam Penghargaan dari Panitia Pelaksana MUSKOMBA Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Barat di Pontianak pada 1991.
Kemudian Piagam Penghargaan dari Partai GOLKAR pada Pemilu pada 1997. Penghargaan dari Untan atas Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 2008 dan lain sebagainya. (bnd)