Daerah kita, Kalimantan banyak sekali aneka tanaman buah-buahan, buah durian berwarna warni dan aroma berbeda. Demikian juga dengan vieritas Mangga.
Tentu alam sudah menyiapkan bibit dan kita manusia mengembangkannya. Hal inilah menggelitik pikiran seorang pengajar, bernama Sumarna.
Disisa waktu sehabis mengajar, beliau menyempatkan untuk membuat bibit durian. Karena baginya, tanaman juga adalah bagian dari investasi. “Kita di kampung menabung tanaman, tanaman adalah bagian dari kegiatan produksi masa akan datang, Kadang kita terjebak dalam kegiatan aktivitas, tanpa membuat produktivitas. Padahal sebatang dua batang tanaman setiap hari kita tanam merupakan bagian dari kegiatan produksi juga”.
Keberhasilan pak Sumarna menyatukan aneka jenis durian, sepertinya membawa kesenangan tersendiri. Ada durian yang kaki tiga, dimana masing-masing kaki/batang terdiri dari VIERITAS berbeda. Ada Teratungan, Kusik, Pekawai, Sedawak dan Maloi yang dipadukan dalam satu batang. Begitu juga dengan tanaman lain seperti mangga, Kuini, membawang, asam pauh, asam Kalimantan dan asam kalingbabui.
Dengan bermodal plastik es lilin dan cutter, dia membelah batang bibit durian dalam polibeg dan menyatukan tiga jenis tanaman tersebut. Dua minggu kemudian, tanaman tersebut bersatu menjadi sebatang. Kemudian dengan hasil ini, pak Sumarna merasakan perbedaan. Tanamannya lebih cepat besar, karena disokong oleh tiga batang pencari makanan.
Semua tanaman ini dipolibegkan dengan rapi, diberi kode tertentu agar kelak dapat mengetahui bahwa vieritas baru apa yang terbentuk.
Disisi lain, beliau menegaskan agar anak-anak muda giat bertanam, karena Kalimantan Timur sudah digadang sebagai Ibukota Negara. Tentu stok makanan dan buah dengan ciri khas akan menjadi primadona orang lokal dan asing.
Dengan bibit perpaduan dari berbagai macam tanaman lokal khas Kalimantan, dilokasikan dalam suatu lahan, dikelola sebaik mungkin, menjadi tempat hiburan yang menarik untuk dikunjungi.
Marilah kita menanam, tanaman asli ditempat kita masing-masing agar tidak punah, sebagai bagian pemberdayaan dan investasi.(penulis seorang guru di kec.marau)