Ketapang, TheKalimantanpost- Dalam kurun bulan Juni-Juli 2020 Kecamatan Jelai Hulu dan sekitarnya sudah mendapat bencana banjir tiga kali. Banjir ini mengakibatkan kegiatan, perekonomian dan kenyamanan warga terganggu.
Seorang pedagang pasar Jelai Hulu, Bety Karsidi merasakan kerugian, “kami dalam sebulan ini tidak bisa mendapat rejeki, karena pasar selalu banjir, selain itu perasaan kami selalu was-was apabila hujan turun, kami tak bisa tidur nyenyak, tapi siap mengamankan barang”.
Istirahat Kalimantan, Bakalan menjadi mantan kali, semakin tahun semakin terbukti. Endapan tanah, lumpur, yang terbawa oleh air menjadikan sungai semakin dangkal. Hal ini berkaitan dengan banyaknya lahan yang dibuka oleh masyarakat dan perusahaan.
Parit-parit yang dialirkan menuju sungai membawa endapan yang banyak, sehingga lubuk dan sungai semestinya dalam menjadi dangkal.
Sungai semestinya bisa menampung air, terkurangi oleh endapan lumpur, sehingga air menjadi meluap naik kepermukaan. Kejadian inilah yang diperkirakan menjadikan beberapa kecamatan di kabupaten Ketapang selalu banjir selain curah hujan cukup tinggi.
Penulis: Marnak