TheKalimantanpost- Istilah Kata “kopi” berasal dari kata dalam bahasa arab “qahwah” yang memiliki arti “kekuatan”. Maka, di beberapa kampung ada yg menyebut kopi dgn “kahwa” atau “kehawaq”
Kata qahwah ini kemudian berubah dalam berbagai bahasa menjadi “kahveh” (Turki) – “koffie” (Belanda) – “kopi” (Indonesia).
Dalam istilah masyarakat Hadrami atau Arab yaman disebut Qohwa, namun bila dilisankan mereka senang menyebutnya dengan nama Gahwa.
Sejarah Kopi
Bila membuka hikayat kopi dalam kebudayaan masyarakat Arab dalam hal ini orang Yaman (Hadrami), kita akan menemukan catatan sejarah yang menarik, konon walaupun biji kopi dikatakan ditemukan di Etiopia (Abnessyia), namun budi daya biji kopi dalam perkebunan luas ada di daerah Yaman setidaknya sejak abad ke-6 masehi.
Dalam tradisi lisan masyarakat Hadramaut kopi konon ditemukan oleh as-Syaikh Ali bin Umar Asy-Syazili atau yang lebih dikenal dengan Syekh Asy-Syazili saja, seorang wali yang makamnya dianggap keramat di Mokha, (Menurut as-Syaikh Najm al-Ghazy yang mula-mula menjadikan biji kopi sebagai bahan campuran minuman adalah asy-Syaikh Abu Bakr bin Abdillah as-Sadzily yang juga dikenal dengan julukan al-Aydarus), itulah sebabnya terkadang bila meminum kopi orang Arab di Hadramaut senang mengenangnya, karena sang Syaikh dianggap orang yang menemukan cita rasa kopi sebagai sebuah minuman.
Kopi kemudian menjadi minuman penting setelah orang Arab menemukan cara yang pas untuk menyajikannya, bisa dikatakan orang Arablah yang merevolusi cara menyajikan dan menikmati kopi, sebelumnya kopi dinikmati tidak dengan cara disedu untuk minuman, melainkan dimakan dengan cara dibungkus dengan lemak binatang.
Ada semacam tradisi unik dikalangan masyarakat Hadramaut tempo dulu, disana kopi biasanya dinikmati diantara dua waktu makan, biasanya bila seorang hendak berkunjung ke rumah salah seorang sahabat atau bila ada tamu yang datang, maka diadatkan untuk membawa beberapa biji kopi di dalam sorban atau dalam radi, sang tuan rumah akan mengumpulkan biji-biji kopi tersebut untuk dinikmati bersama.
Tak butuh waktu yang lama kopi menjadi semacam minuman kesukaan orang Islam, konon dimana ada agama Islam disebarkan baik di wilayah Turki, negara-negara Balkan, Spanyol, dan Afrika Utara kopi juga ikut tersebar, sehingga sempat timbul semacam pelabelan bahwa kopi itu minumannya orang muslim.
Menurut sejarahnya kedai kopi terkenal di zaman kesultanan Turki muncul di tahun 1453, kopi disana sebut dengan nama Qahveh, kedai kopinya adalah Kiva Han, konon itu kedai kopi pertama di dunia.
Kopi Menurut Ilmuan
Sejatinya, kopi sudah lama dikenal dalam literatur medis kaum muslim, ada beberapa ilmuan Islam menulis tentang minuman ini, sebut saja diantaranya Al-Razi di abad ke-9, menjadi orang pertama yang menyebut kopi dalam tulisannya dengan memasukkan kata bunn dan sebuah minuman bernama buncham, dalam ensiklopedi tentang zat-zat yang dipercaya menyembuhkan penyakit. Sayangnya, karya ini telah musnah.
Sementara pada abad ke-11, Ibnu Sina mengatakan bunchum dapat “membentengi tubuh, membersihkan kulit, dan mengeringkan kelembaban di bawahnya, serta memberikan bau yang enak untuk tubuh”.
Kopi Masuk Eropa
Berbeda dengan dunia muslim, bangsa Eropa baru merasakan harumnya kopi di abad ke -17, setidaknya seperti itulah yang disebutkan Claudia Rosen dalam bukunya Coffee, ia menceritakan bahwa baru pada 1615, saat para pedagang Venesia membawanya ke Eropa, kopi segera menggebrak seisi benua tersebut.
Konon di Italia gereja sempat menghawatirkan beredarnya minuman yang mereka sebut “temuan pahit setan” dan meminta Paus Clament VIII melarang peredarannya.
Bukannya melarang, Paus justru tersedak dengan cita rasa kopi yang kuat, baginya kopi sayang sekali jika hanya menjadi minuman ekslusif orang muslim saja, sejak itu kopi tak terbendung lagi di Eropa bahkan dibelahan dunia manapun.
Kopi Menurut Ahli Kesehatan Modern
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Women’s Health, manfaat minum kopi beberapa cangkir setiap hari dapat menghindarkan kita dari penyakit diabetes tipe 2, kanker usus besar, Parkinson, batu ginjal, hingga sirosis alias rusaknya fungsi hati, serta menghindarkan kita dari menurunnya daya kognitif otak.
Sebagaimana telah diketahui, zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%. Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.
Minum kopi dalam jumlah yang cukup atau sedang tidak akan membahayakan, bahkan akan bermanfaat bagi kesehatan. Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari.
Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut. Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.
Beberapa Manfaat Kopi
1. Mencegah penyakit saraf. Peminum kopi berkafein cenderung tidak akan mengembangkan penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan di dalam kopi akan mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan Parkinson. Sedangkan kafein akan menghambat peradangan di dalam otak, yang kerap dikaitkan dengan Alzheimer.
2. Melindungi gigi. Kopi yang mengandung kafein memiliki kemampuan antibakteri dan antilengket, sehingga dapat menjaga bakteri penyebab lubang menggerogoti lapisan gigi. Minum kopi secangkir setiap hari terbukti dapat mencegah risiko kanker mulut hingga separuhnya. Senyawa yang ditemukan di dalam kopi juga dapat membatasi pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA.
3. Menurunkan risiko kanker payudara. Menjelang masa menopause, wanita yang mengonsumsi 4 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 38 persen, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition. Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang dapat menahan pertumbuhan tumor. Namun konsumsi kurang dari 4 cangkir tidak akan mendapatkan manfaat ini.
4. Mencegah batu empedu. Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong empedu memerangkap kristal- kristal kolesterol. Xanthine, yang ditemukan di dalam kafein, akan mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Dua cangkir kopi atau lebih setiap hari akan membantu proses ini.
5. Melindungi kulit. Konsumsi 2-5 cangkir kopi setiap hari dapat membantu menurunkan risiko kanker kulit nonmelanoma hingga 17 persen. Kafein dapat memacu kulit untuk membunuh sel-sel prakanker, dan juga menghentikan pertumbuhan tumor.
6. Mencegah diabetes. Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi reguler atau kopi decaf (dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko mengembangkan diabetes tipe II hingga 30 persen. Asam klorogenik dapat membantu mencegah resistensi insulin, yang merupakan pertanda adanya penyakit ini…(dari berbagai info….especially BE,)**